Senin, 29 November 2010

INTERPRETASI DATA SEISMIK 3-D

Pendahuluan

Jenis reservoir minyak dan gasbumi saat ini sangat beragam. Sehingga untuk melakukan eksporasi perlu suatu konsep eksploari yang tepat dan teknologi yang maju. Seismik merupakan suatu teknologi yang berkembang dalam bidang eksplorasi minyak dan gasbumi untuk mengetahui kondisi bawah permukaan.

Teknologi eksplorasi yang paling berkembang dalam kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi adalah seismik. Salah satu jenis survei seismik yang terkenal dan banyak digunakan adalah seismik 3-D. Survei seismik merupakan salah satu metode geofisika dengan menangkap respon batuan terhadap gelombang akustik yang diberikan. Tahapan kegiatan survei seismik adalah akuisisi, prosesing, dan kemudian dilanjutkan kegiatan interpretasi. Hasil yang diperoleh dari survei 3-D adalah berupa data volum atau 3-D. Tujuan dari penyusunan karya ini adalah mempelajari kelebihan data seismik 3-D daripada 2-D, mengetahui prinsip interpretasi struktur geologi dan stratigrafi dari data seismik 3-D, dan mengidentifikasi kehadiran hidrokarbon dari kenampakan data seismik.

Konsep Dasar Seismik Refleksi

Pulsa seismik merambat melewati batuan dalam bentuk gelombang elastis yang mentransfer energi menjadi pergerakan partikel batuan. Dimensi dari gelombang elastik atau gelombang seismik jauh sangat besar dibandingkan dengan dimensi pergerakan partikel batuan tersebut. Meskipun begitu, penjalaran gelombang seismik dapat diterjemahkan dalam bentuk kecepatan dan tekanan partkel yang disebabkan oleh vibrasi selama perjalanan gelombang tersebut. Kecepatan gelombang didalam batuan umumnya bernilai ribuat feet per menit, dimana pergerakan partikel mengalirkan energi yang terjadi menentukan kecepatan gelombang seismik dalam batuan tersebut (Sukmono, 1999).

Menurut Sukmono (1999) energi seismik yang terus menjalar kedalam bumi tersebut akan diserap dalam tiga bentuk berikut Divergensi spherical, Absobsi atau Q dan terpantulkan. Impedansi akustik didefinisikan sebagai kemampuan batuan untuk melewatkan gelombang seismik yang melaluinya. Impedansi Akuistik (IA) yang merupakan hasil perkalian antara densitas (ρ) dan kecepatan (V).

Akuisis, Prosessing, dan QC Data Seismik 3-D

Fold coverage adalah jumlah pantulan signal yang mengenai suatu bidang pantul pada batuan. Semakin banyak jumlah pantulan signal pada suatu bidang, maka diharapkan semakin baik kualitas data yang dihasilkannya (Azman, 2009).

Kegiatan akuisisi data seismik dengan sumber getar berupa handak meliputi kegiatan desain survey, topografi, pengeboran, pengisian bahan peledak, penutupan lubang, perekaman, kontrol kulaitas.

Pengolahan data seismik dasar meliputi editing geometri, koreksi statik, automatic gain control, dekonvolusi (pre-stack), analisa kecepatan dan koreksi NMO, pembobotan tras, stack,post-stack deconvolution, migrasi F-K (F-K Migration), data output.

Menurut Azman (2009) Kualifikasi kualitas rawdata adalah:

- Good: Frekuensi sinyal dan energi tinggi, kandungan noise yang sangat sedikit/tidak ada.

- Fair: Frekuensi sinyal dan energi tidak begitu tinggi, terdapat kandungan noise yang tidak begitu banyak.

- Poor: Frekuensi sinyal dan energi rendah, kandungan noise dominan.

Interpretasi Struktur Geologi

Interpretasi, menurut Sheriff (1995), mengandung pengertian determinasi atau penerjemahan makna geologi yang diturunkan dari data seismik. Interpreter Sismik 3D bekerja dengan sebuah data volume. Normalnya itu selesai dengan mempelajari beberapa diantaranya dari three orthogonal slice yang melewati suatu volume. Interpreter struktur membutuhkan kemampuan memutuskan kapan mengunakan penampang horizontal dan kapan mengunakan irisan vertikal dalam perjalanan sebuah kegiatan interpretasi menyeluruh (Brown, 2004).

Gambar 1.  Ilustrasi Pembutan Peta  Kontur Struktur Dengan Mengunakan Penampang Horizontal

Gambar 1. Ilustrasi Pembutan Peta Kontur Struktur Dengan Mengunan Penampang Horisontal

Bila dibandingkan antara hasil pemetaan struktur 2-D dan 3-D akan terlihat bahwa kasus 3-D struktur sesar dapat dipetakan lebih rinci. Pada potongan horisontal seismik 3-D kelurusan terminasi refleksi mengindikasikan jurus dari sesar, sehingga piking sebuah sesar pada suatu urutan potongan horizontal dapat menghasilkan peta bidang sesar. Pada prakteknya, tahapan identifikasi awal struktur sesar mayor sebaiknya dilakukan pada penampang vertikal dengan spasi cukup lebar. Sesar-sesar tersebut saling berhubungan kemudian ditentukan dengan mengunakan penampang horizontal.

Interpretasi Stratigrafi

Pada saat penampang vertikal seismik memotong sebuah obyek stratigrafi biasanya akan ditemukan suatu anomali kecil dari karakter atau amplitud. Sebaliknya, penampang horisontal mengambarkan penyebaran spasial dari anomali tersebut sehingga bentuk karakteristiknya bisa dikaitkan dengan lebih mudah pada obyek geologi terkait.

Gambar 2.. Penampang Horisontal Pada 196 ms di Teluk Thailand Menunjukkan Meandering Stream Channels (Brown, 2004)

Gambar 2. Penampang Horisontal Pada 196 ms di Teluk Thailand Menunjukkan Meandering Stream Channels (Brown, 2004)

Identifikasi Kehadiran Hidrokarbon Dari Data Seismik

Tanda-tanda adanya suatu minyak dan gas bumi di dalam bumi dari penampang seismik yaitu diantanaya adanya anomali amplitudo yang disebabkan oleh perubahan impedansi akustik, adanya flat spot, dim spot dan bright spot yang ditumbuhkan oleh adanya kontak langsung antara gas/minyak, gas/air maupun minyak/air dalam batuan yang berpori, dan adanya daerah dengan data yang jelek yang kadang disebabkan oleh adanya minyak maupun gas bumi didaerah tersebut.

Gambar 3. Penampang Dual Polarity Yang Menunjukkan Bright Spot pada 1.62 dan 1.72 S Serta Flat Spot  pada 1.72 S. (Brown, 2004)

Gambar 3. Penampang Dual Polarity Yang Menunjukkan Bright Spot pada 1.62 dan 1.72 S Serta Flat Spot pada 1.72 S. (Brown, 2004)

Semoga Bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar